Yayasan Pionir Nusantara Luncurkan Program Alumni Mengabdi untuk Guru di Aceh, Berikut Kegiatannya

BANDA ACEH – Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini masih ada guru belum menguasai kurikulum dengan baik. Selain itu belum dapat menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran.

Dengan demikian ada guru tak menguasai strategi pembelajaran yang bervariasi karena ketertinggalannya dalam bidang IPTEK.

Oleh karena itu, Ketua Pembina Yayasan Pionir Nusantara, Dr Anas M Adam MPd, mengatakan Yayasan Pionir Nusantara akan meluncurkan Program Alumni Mengabdi untuk Guru.

Menurut mantan Kadis Pendidikan Aceh ini, program itu dalam Rangka Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap Bulan November.

“Program ini akan diluncurkan Sabtu, 23 November 2019 di MIN 38 Pidie, Cot Glumpang, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, oleh alumni MIN/SD, SMP, MTsN dan SMA.

Seterusnya program ini akan dilanjutkan juga di sekolah dan madrasah di seluruh Aceh,” kata Anas M Adam didampingi Ketua Yayasan Pionir Nusantara, Dr Mawardi kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (5/11/2019).

Anas M Adam yang juga Direktur Pembinaan Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengatakan program yang digagas Yayasan Yayasan Pionir Nusantara ini juga akan bekerja sama dengan para alumni.

Selain itu, dengan Dinas Pendidikan Aceh, Kanwil Kementerian Agama Aceh, LPMPAceh, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan sekolah/madrasah.

Anas menyebutkan kegiatan itu antara lain alumni berbagi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bersama guru.

Kemudian alumni mendalami strategi pembelajaran bersama guru, alumni mendalami penerapan pedagogi dalam pembelajaran bersama guru.

Alumni mendalami kurikulum bersama guru, alumni berbagi pengalaman dalam pengelolaan manajemen sekolah/madrasah bersama guru dan kepala sekolah/madrasah.

Selanjutnya akan dilaksanakan juga Alumni berbagi pengalaman tentang pemberdayaan masyarakat sekolah/madrasah bersama guru dan kepala sekolah/madrasah.

Alumni mendalami pengembangan UKS bersama guru dan kepala sekolah/madrasah. Alumni mendalami pemanfaatan pustaka sebagai sumber belajar bersama guru.

Terakhir memfasilitasi kegiatan seminar yang mendatangkan narasumber dan bantuan lainnya yang disesuaikan dengan kesepakatan pihak sekolah. (*)

Sumber : SERAMBINEWS